Friday, December 31, 2010

PESTA PORA vs SEDEKAH


Palembang,
Januari 01, 2011

Alhamdulillah, saya masih bisa bernapas dan bisa merangkat kata-kata pada artikel kali ini yang bertema mengenai Pesta Pora vs Sedekah. Bisa di katakan hobby yang sangat saya cintai adalah menulis sambil mendengarkan lagu-lagu old love song. It feels in Wonderland,,, Coz make me feel great to express all my feeling.

Yeah, Pagi ini adalah 01 Januari 2011, yang murapakan awal tahun, dan coba kita liat orang-orang di sekitar kita, sibuk merayakan Acara pergantian akhir tahun dengan mengadakan Pesta, Bakar Ayam, Jagung, Membakar Kembang Api, yang tentunya menghabiskan Uang ratusan ribu rupiah, atau sebagian lagi, menghabiskan waktu di Diskotek, di Venue Pesta, untuk merayakan pergantian tahun, dan tentu saja minum-minuman keras, atau bahkan berbuat maksiat dengan menghambur-hamburkan uang Jutaan Rupiah.

Kadang kita tidak terbayangkan apa yang kita lakukan tersebut adalah SIA-SIA, karena coba jika kita bisa sejenak melihat di sekeliling kita banyak saudara-saudara kita yang untuk makan saja sangat susah, untuk hidup esok hari, harus berupaya setengah mati, untuk mendapatkan sesuap nasi. Coba kita liat, saudara-saudara kita yang masih mengalami kesusahan di Jogja, bencana alam di tempat lainnya, yang klo kita melihat saudara-saudara kita tersebut, pasti kita tidak akan tega, Uang yang kita habiskan untuk membeli Kembang Api Ratusan Ribu Rupiah, dan kita akan lebih merasa bangga jika kita bisa membantu mengurangi beban saudara-saudara kita tersebut. Dalam hal ini saya juga belum sempurna, untuk hal ini, namun saya tidak menyia-nyiakan waktu untuk Pesta Pora, dan menghabiskan ke sesuatu yang kurang cukup etis kita lakukan (menurut pendapat pribadi penulis), karena walaupun sedikit nilai yang kita beri, akan sangat-sangat berarti bagi mereka. PERCAYALAH...

Seandainya rekan/kolega!, kita bisa menyisakan rejeki yang kita miliki untuk membantu sesama, Insyallah akan bisa membantu mereka untuk memberikan senyuman untuk mereka bisa melihat hari esok lebih baik, anak-anak mereka bisa kembali meraih pendidikan selanjutnya, dan dunia pun semakin lebih baik.

Allah tidak menyukai orang-orang yang boros, karena boros sama dengan syaithon... So, sebagai muslim yang baik, kewajiban kita lah untuk menjadi manusia yang lebih baik, dengan memperbaiki sedikit-demi sedikit sisi kehidupan kita, untuk kita menjadi makhluk/hamba Allah yang di sayanginya.

Semoga kita selalu di beri petunjuknya selalu.. Amin


Thursday, December 30, 2010

Memaknai Berakhirnya Tahun



Palembang,
31 Desember 2010

Hari ini adalah hari terakhir di tahun 2010, dan esok hari akan bergulir Tahun baru 2011 yang akan segera menyongsong di kehidupan kita. Tanpa kita sadari, dengan segala aktivitas pekerjaan kita, dan kesibukan lainnya, kita seolah-oleh lupa akan waktu, dan akhirnya kita telah tersadar bahwa kita telah terus beranjak tua, seolah-olah waktu berlalu begitu sangat cepat, sehingga kita terlena dengan waktu yang tersisa.

Rasanya masih berada pada zaman kuliah di Padang, tiba-tiba saya berada di Jakarta, kemudian pindah tugas di Lampung, di Medan, dan sekarang di Palembang, yang tanpa saya sadari, ada Jalan yang di bukakan kepada kami untuk melalui kehidupan ini dengan kemudahan dan nikmat yang di berikan oleh Allah SWT.

Saya mulai tersadar dengan waktu, di seperempat abad waktu yang telah kita jalani kehidupan di dunia ini, harusnya membuat kita tersadar akan waktu, akan dosa, akan kesalahan yang kita perbuat. Harapan dan angan yang kita panjatkan semoga bisa kita wujudkan di tahun yang akan datang.

Waktu terus berjalan, hakikat pergantian tahun baru ini, intinya adalah bagaimana kita bisa merubah diri kita untuk menjadi lebih baik, menjadi semakin lebih rendah hati, tawakal, dan santun dalan bersikap dan menyikapi kehidupan ini.

Pesta Akhir tahun yang sering kita liat, bahwa banyak orang merayakan pergantian akhir tahun dengan berpesta pora, mabuk-mabukan. Terliat sangat kurang etis memang, karena dengan bertambahnya umur, berarti semakin mendekati kematian di setiap kita, harusnya membuat kita menjadikan kita cermin untuk mentadaburi diri, untuk introspeksi diri, apa saja yang bisa kita perbaiki, dan kita hilangkan dalam kehidupan kita.

Semoga Tulisan ini bermanfaat bagi kita semua, dan pada tahun yang akan datang, setiap kita menjadi lebih baik lagi.... Amin

Wednesday, December 29, 2010

EUFORIA


Palembang,
Januari 29, 2010

Beberapa minggu terakhir ini Indonesia seolah-olah tersihir dengan kekuatan semangat kita dalam pertandingan AFF Championship, yaitu pertandingan sepak bola negara Asia Tenggara. Kita seolah-olah telah lupa dalam euforia masuknya TimNas Indonesia sampai malam ini masuk ke Final, namun walaupun secara agregat kita kalah dengan Malaysia, kita seolah-olah bersatu padu untuk mendukung Timnas kita untuk menjadi Juara Tahun ini.

Semua kalangan, baik politikus, pengusaha, sampai wong cilik seolah-olah terlupakan terhadap segala masalah yang melanda Bangsa ini. Wong Cilik yang mencoba untuk mencari pelarian dalam Sepak Bola ini seakan-akan terobati, dan terjauhi dari kesusahan yang di landa Bangsa ini. Politikus mencari celah untuk Mencari "muka" dengan mengundang Timnas dengan janji-janji memberikan Bonus.

Yup, kita terlena sejenak untuk melupakan segala kesusahan yang ada, karena selama ini kita melihat seoalah-olah bangsa ini menjadi bangsa yang tidak bisa berbuat banyak terhadap kasus korupsi, pengusaha top yang juga berkedudukan tinggi di dunia politik, seolah-olah tidak bisa tersentuh oleh Tangan Hukum untuk memberikan hukuman atas "Ngemplang Pajak" yang ada. Namun kita tidak bisa berbuat apa-apa.

Kasus Gayus yang di buat seolah-olah tertutup, dan menggantung, memperjelas bahwa Hukum masih belum bisa berjalan di Negara ini, Seolah-olah hati nurani Ibu Pertiwi telah sirna, dan Bangsa Indonesia telah tidak percaya lagi dengan wakil-wakil rakyatnya yang setelah di pilih berusaha untuk memperkaya diri, Pejabat para pilihan rakyat seoalah-olah menutup telinga terhadap beban masyarakat Indonesia yang sedang sekarat kesusahan.

Lihatlah, masih banyak bangsa kita yang jauh dibawah ambang kemiskinan, yang sekedar memenuhi Sandang, Pangan, dan Papannya pun tidak bisa di penuhi. Namun coba di liat di sisi lain, ada kalangan yang dengan kekuasaannya, dengan kemampuaannya bisa memperkaya diri dari uang rakyat, Korupsi, Nepotisme, rekrutmen CPNS yang penuh dengan Money Politic.

Kita, Bangsa ini seolah-olah lupa dengan Banjir yang terjadi di Wasior, Letusan Gunung Merapi di Jogja, Tsunami di Nias. Kita sejenak melepaskan penat kesakitan kita, dengan kegembiraan akan Kesuksesan Timnas dalam kejuaraan ini. Setiap hari dalam beberapa minggu ini, di bahas tentang Timnas, pemain di Timnas di elu-elukan, mejadi artis primadona juru warta untuk menjadi bahan berita.

Apapun yang terjadi dengan bangsa ini, apapun masalah yang di hadapi bangsa ini, Kita Bangsa Indones turut Bangga dengan Tim Nas yang berjuang sampai titik darah penghabisan untuk meraih Juara. Dan Semoga Badai yang melanda Bangsa ini segera berlalu, dan awan terang itu pun datang, kita memiliki Pemerintah yang Bersih, Aparat Kepolisian yang tegas dan Bersih, Hukum yang di junjung tinggi, dan menjadi bangsa yang bermoral, bertabat, berdedikasi tinggi terhadap ilmu pengetahuan, dan masyarakat yang adil dan makmur.

Sunday, December 26, 2010

Lokasi Pembangunan BTS (TOWER TELEKOMUNIKASI)


Palembang,
26 Desember 2010,

Hari ini untuk yang kesekian kali, saya dikirimkan pesan, yang menanyakan seputar BTS. Dengan sedikit pengetahuan yang saya miliki, saya coba menjawab pertanyaan dari salah satu mahasiswi UGM...

Berikut:



Mba Heni,

Berikut beberapa penjelasan sedikit tentang BTS yang mba tanyakan kepada saya, namun penjelasan ini adalah berdasarkan pengalaman saya di dunia Telekomunikasi, yang tentunya berbeda dengan teori yang di materikulasikan di kampus,

Selamat malam pak, pak saya barusan membaca Website anda tentang BTS. saya mau tanya. kriteria lokasi seperti apa yang harus dipertimbangakn dalam pembangunan BTS provider?apakah ketentuan jarak permukiman dengan BTS itu menjadi faktor?lalu dampak2 apa yang akan timbul. Trimakasih pak.

a. Lokasi yang harus di pertimbangkan dalam pembangunan BTS?
Jawab:
1. Lokasi yang akan di cover merupakan daerah potensi dimana di daerah tersebut memiliki pasar yang besar (penduduknya banyak yang merupakan potensi untuk menjadi pelanggan), Daerah wisata, daerah perkantoran, dsb yang memiliki potensi pasar yang baik.
2. Sector yang akan mencover setidaknya memiliki dua atau 3 sector yang bisa mengcover daerah tersebut sampai dengan 5 km ke segala penjuru dari titik BTS tersebut.
3. Di suatu daerah dimana BTSnya sudah dikatakan overload, dengan tingginya tingkat blocking, karena traffic yang tinggi dari pelanggan di daerah/kawasan tersebut, bisa di justifikasikan untuk penambahan BTS di wilayah tersebut, karena BTS yang ada, memiliki traffic yang tinggi, dan perlu adanya penambahan BTS.
4. BTS yang akan di bangun di daerah tersebut, masih dalam linked atau masih bisa dengan baik sebagai penerima transceiver dari jaringan yang terhubung dan terkontrol oleh BSC terdekat.

b. Apakah ketentuan jarak permukiman dengan BTS itu menjadi faktor?
Jawab:
Berikut beberapa argumen mengenai ketentuan jarak permukiman dengan BTS:
1. Yang terpenting adalah titik BTS yang tepat adalah, titik dimana BTS dapat menerima transceiver jaringan dari BTS lainnya yang dalam cakupan BSC terdekat, karena jika di suatu titik (tanah Kosong milik warga yang jauh dari pemukiman) namun tidak bisa menerima pancaran (transceiver) dari BTS lain.
2. Walaupun BTS tersebut berada pada posisi strategis (mean: Banyak perumahan penduduk disana, atau berada di ruko tertentu) tidak menjadi suatu masalah, asalkan sang empunya tanah bersedia untuk di bangun BTS, dan warga sekitar setuju.

c. Dampak yang Timbul?
Jawab:
Dampak yang timbul jik di liat yaitu:

1. Dampak Kerusakan:
- Jika pada saat pembangunan, terjadi kesalahan teknis, dan mengakibatkan robohnya menara BTS dan menimpa perumahan penduduk, itu berakibat kerusakan
2. Dampak Kesehatan:
- Banyak orang awam yang berpikir bahwa Radiasi BTS sama layaknya tower SUTET teganggan tinggi listrik yang berakibat sangat fatal bagi kesehatan warga sekitar, namun secara frekuensi radio, Radiasi BTS sangat di bawah ambang normal, dan bisa di katakan normal dan aman bagi kesehatan, walaupun kita melakukan aktivitas sehari-hari di bawah menara tersebut (such: BTS di atas rumah kita untuk ruko, atau di pembangunaannya berada di samping rumah kita).

Berikut penjelasannya mba heni. Semoga membantu.

Saturday, December 25, 2010

Menembus Batas Impian


Palembang,
Desember 25, 2010

Salam sejahtera, bagi rekan/kolega saya yang membaca blog sederhana ini. Yeah, Hari ini adalah Hari Natal yaitu 25 Desember 2010 yang di rayakan oleh kaum Kristiani. Dan tentunya menjadi Long Weekend bagi rekan-rekan yang mengambil cuti sampai akhir tahun 2010.

Baik, malam ini mungkin saya menceritakan sesuatu yang selalu menjadi impian saya, dan suatu waktu saya dapat meraih mimpi tersebut. Amin.

Resolusi, kata ini sering kita dengar ketika malam tahun baru, rosolusi atau cita/angan apa yang ingin kita wujudkan di tahun depan, atau masa yang akan datang, bisa Resolusi untuk mendapatkan Jodoh/Pasangan Hidup, Ingin Punya rumah baru, mobil baru, atau Jalan-Jalan keluar Negeri. Yang pasti, setiap individu, memiliki cita, angan, atau impian yang ingin di capai. Dan kita berusaha untuk mewujudkan impian tersebut.

Sudah sangat lama, saya memimpikan untuk yang satu ini, ini adalah masalah masa depan, dan kebanggaan terhadap diri sendiri ketika saya bisa mewujudkannya, mimpi atau resolusi saya adalah saya ingin melanjutkan jenjang post doctoral saya di Inggris untuk mendalami ilmu business dan marketing, sehingga bekal ilmu tersebut bisa saya gunakan untuk ilmu praktis di dunia kerja, dan saya bisa mewujudkan mimpi saya sebagai sesosok pendidik di waktu senggang saya untuk mengajar Strata 2 untuk mata kuliah Business dan Marketing.

Selain itu, setiap kita pasti ingin mencari ketenangan hidup, dengan kehadiran seorang pendamping hidup, beberapa saat ini, saya merasakan dengan bertambahnya umur yang telah seperempat abad, sudah waktunya saya menambatkan hati saya untuk seseorang yang menjadi pendamping saya. Untuk hidup susah senang bersama, saling menghargai, menyayangi dan selalu mengeri di setiap sisi kehidupan masing-masing.

Sebagai seorang hamba, saya hanya memanjatkan doa, dan resolusi untuk mimpi saya ini kepada Tuhan Sang Maha Pencipta, dan saya berusaha sebaik mungkin, apapun yang di berikan oleh Tuhan, adalah pasti jalan yang terbaik.

Batas mimpi, batas cita kejarlah, berusaha untuk mewujudkannya, dan selalu panjatkan doa kepadaNya, semoga kita di beri petunjuk, dan segala mimpi kita bisa terwujud..

Amin Ya Robbal Alamin