Thursday, December 29, 2011

Pemimpin yang Baik


Palembang,
31 Desember 2011

Seringkali saya mengikuti leadership course mulai sejak duduk di bangku kuliah, sampai dengan pendidikan di s2, dan juga di pekerjaan di perusahaan sebelumnya tentang bagaimana menjadi leader yang baik.

Kita pasti pernah mendengar istilah berikut pada saat kita masih duduk di sekolah dasar yaitu istilah jawa sangsekerta "ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karsa, tut wuri handayani". Yang merupakan filsafah yang di utarakan oleh Mendiang Ki Hajar Dewatara yang pernah menjadi Menteri Pendidikan Nasional. Dari falsafah ini ada beberapa poin penting untuk menjadi pemimpin yang baik yaitu:
  • Seorang pemimpin sejati ketika berada di posisi depan, seorang pemimpin yang baik harus memberkan contoh yang baik kepada bawahannya, lebih bijak dalam melakukan sesuatu, sehingga pemimpin tersebut menjadi reference person bagi bawahannya, sehingga tentunya menjadi contoh prilaku yang baik.

Ada sosok yang saya kagumi dan masih menjadi reference saya, di antara yang sangat saya kagumi adalah Pak Setya Rahadi (Country HRD Director di Fujitsu), pada saat dulu masih di bimbing beliau di program Fresh Graduate Development Program di Hewlett-Packard Indonesia. saya selalu sangat mengidolakan sosok beliau yang baik,cerdas,ramah, tegas, dan juga menjadi sosok yang penting dalam memberikan motivasi kepada lingkungan kerjanya.

Sosok lain adalah Pak I Ketut Susila Dharma, beliau adalah salah satu GM di perusahaan saya saat ini, beliau memiliki leadership yang sangat baik, bisa menghargai bawahannya, walah kita hanya sebagai seorang staff, hal kecil yang sangat saya apresiasi adalah beliau selalu memangil kami mas, dan beliau selalu memberikan arahan dan perbaikan yang baik kepada bawahannya, sehingga kita merasa nyaman ketika bekerja.

Sosok lain yang pernah berada di lingkungan saya adalah Sosok Pak Budhi Swandito, beliau adalah salah satu Manager yang sangat rendah hati, sangat ngayomi, dan selalu mengajarkan tentang makna kehidupan, bahwa hidup itu tidak harus hanya bekerja-bekerja, namun juga harus seimbang dengan ibadah. Saya sangat kagum dengan beliau dengan kesederhanaannya, dan rasa kekeluargaannya. Bawahannya bukan hanya di kantor saja, namun juga sekaligus menjadi saudara, sehingga hubungannya sangat erat.

Dari ketiga sosok ini, saya mengambil kesimpulan bahwa sosok pemimpin yang baik adalah sosok yang bisa menjadi teladan, reference person bagi bawahannya, dan menjadi sosok yang si senangi oleh semua orang, bukan orang yang dengan kekuasaannya memaksa bawahannya untuk melakukan sesuatu sesuai keinginannya.

  • Seorang pemimpin ketika berada di tengah-tengah mampu menjadi generator dalam membangun team yang mampu berkinerja dengan baik,

Sebagai seorang generator, pemimpin yang baik akan mampu memberikan suasana yang kondusif bagi bawahannya, sehingga mampu bekerjasama, berkoordinasi, dan bersinergi dengan baik dalam mencapai tujuan organisasi, sehingga berbagai hal yang muncul bisa di selesaikan secara bersama-sama, dan tentunya selalu bijak dalam mengambil keputusan, dan mementingkan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi.

  • Seorang pemimpin yang baik akan berada di belakang untuk memberikan dorongan dan motiovasi kepada bawahannya sehingga team akan menjadi bersemangat dalam mencapai tujuan organisasi.

Pemimpin akan mampu memberi motivasi, dorongan sehingga teamnya akan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu. Motivasi disini bukan dengan ancaman, namun dengan konseling yang baik, memberikan rangsangan reward, dsb, sehingga bawahan akan bekerja dengan baik dan sesuai target.

Sangat sulit kita menemui sosok pemimpin sejati, namun berusahalah menjadi pemimpin dalam diri sendiri, dan jadilah pribadi yang lebih baik dan selalu rendah hati.

Selamat Tahun baru 2012, semoga di tahun 2012, kita menjadi lebih baik lagi. Amin

Saturday, December 10, 2011

Kehidupan Masa Lalu dan Mimpi


Palembang,
10 Desember 2011.

Hampir sekitar 6 bulan ini saya tidak lagi mengupdate beberapa tulisan pun di blog pribadi saya ini. Namun kali ini saya terusik untuk menulis sebuah tulisan sederhana mengenai kehidupan kita, mimpi dan harapan kita di masa yang akan datang. Hal ini terinspirasi, karena saya kembali melihat kembali album-album foto saya sewaktu masih kuliah sekitar 6-7 tahun yang lalu di Universitas Andalas, Padang.

Bermula saya menerima Sepucuk Surat dari Universitas Andalas, pada cawu terakhir sebelum EBTANAS tahun 2003 di SMUN 2 Jambi, dan sangat bersyukur saya waktu itu, saya di nyatakan lulus di Fakultas Ekonomi Unand Padang. Dan mulai saat itu, saya mulai hidup mandiri sebagai seorang mahasiswa yang jauh dari keluarga dan hidup mandiri sebagai anak kos di Kota Padang, yang jaraknya hampir 12 Jam perjalanan dari Kota Jambi.

Saya mulai bekerja keras untuk menjadi yang terbaik di kelas, mendapatkan IPK terbaik, dan mengikuti banyak organisasi untuk melatih soft skill saya dalam berorganisasi di kehidupan kampus, mulai organisasi islami, kedaerahan, keuangan, internasional sampai dengan organisasi BEM Universitas, yang nota bene membuat saya mudah bergaul, dan cukup di kenal di jurusan, dan Fakultas.

Banyak kisah suka dan duka yang saya alami ketika masih duduk sebagai mahasiswa di Kota Padang, mulai dari mahalnya buku kuliah yang harganya Ratusan Ribu Rupiah, masak nasi sendiri menggunakan kompor minyak tanah (karena di kos tidak boleh menggunakan rice cooker), dan kesulitan-kesulitan lain. Namun saya tetap tuff untuk terus berusaha menjadi yang terbaik, untuk membahagiakan keluarga saya.

Ada kisah duka lain yaitu, saya menyukai salah satu mahasiswi satu jurusan, saya menggaguminya karena wanita ini sangat manis, lemah lembut, berjilbab dan sederhana. Hampir 2 kali saya nyatakan cinta kepadanya, namun di tolak. Mungkin bukan jodoh, pikir saya. Sudah lah life must go on. hehe

Terkadang dalam hidup kita harus memiliki mimpi yang nota bene akan membuat kita memiliki eagerness untuk melakukan yang terbaik untuk mewujudkan mimpi kita tersebut.

Foto di tulisan ini, saya ambil pada saat saya menjadi head of Pojok BEJ sekarang menjadi POJOK BEI di Universitas Andalas sekitar 7 tahun silam. Saya bermimpi suatu saat saya akan menjadi orang yang membanggakan kedua orang tua saya yang sangat saya cintai.

Terkadang kita merasa ragu untuk memilih suatu keputusan, namun pilihlah sesuatu tersebut dengan tulus, dan ikhlash, serta di iringi dengan doa, dan restu dari Ibu, Insyallah apa yang kita pilih, akan di Ridhoi oleh Allah.

Apapun yang kita lakukan saat ini, tekunilah, jangan takut untuk menghadapi masa depan, karena masa depan masih jauh untuk kita hadapi dan kita perjuangkan untuk kehidupan kita yang lebih baik.