Bengkulu,
10 Desember 2012.
Saya terketuk untuk menulis di blog ini untuk sharing kepada pengunjung blog ini, bahwa buku yang saya rekomendasikan untuk rekan-rekan baca ini adalah buku yang sangat luar biasa, berisi nilai-nilai yang bisa menjadi contoh bagi kita semua dari hasil pengalaman kehidupan serta kasing sayang antara suami istri yang saling mengasihi, serta selalu beriman, berilmu, serta selalu bersyukur kepada Allah SWT.
Kita pasti semua tahu mengenai beliau, beliau adalah salah satu mantan Presinden ke tiga kita, Bapak BJ Habibie. Sebagai seorang scientist, beliau sangat berdedikasi dengan kejeniusan yang luar biasa, dengan jiwa totalitas dan professionalisme, kedisiplinan, serta ketaatan beliau untuk selalu mengingat Allah SWT Sang Maha Pencipta menjadikan saya sangat tertarik untuk membaca kisah yang sangat-sangat mengesankan bagi pengalaman batin saya yaitu mengenai Kisah mengenai perjalanan kisah cinta beliau yang suci dan abadi bersama Ibu Ainun Habibie.
Saya terus meneteskan air mata sampai saya menulis tulisan ini, walaupun saya hanya membaca mengenai perjalanan kisah kehidupan Bapak dan Ibu Habibie saya merasakan bagaimana dalamnya rasa cinta dan sayangnya Pak Habibie kepada Ibu, sehingga sangat sulit bagi beliau untuk kehilangan kekasih yang selalu menemani Sang Ibu Ainun.
Ketulusan kecintaan beliau kepada sang istri dan juga begitu sebaliknya, beliau selalu bersama walau di awal kehidupan pernikahan mereka, Pak Habibie harus bekerja keras untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di Jerman. Dengan kesederhanaan, selalu support, dan yang selalu berulang kali di stated oleh Pak Habibie adalah beliau selalu menyemangati Pak Habibie dengan senyuman yang tulus dan ikhlas, tanpa pernah mengeluh, selalu perhatian dengan kesehatan Pak Habibie, dan selalu menjadi motivasi dalam kehidupan keseharian Pak Habibie sampai beliau menjadi Penguasa di Republik ini.
Saya meneteskan mata berulang kali, karena merasakan kesedihan ketika Pak Habibie harus berjuang membantu Ibu Ainun untuk terus berobat dan berjuang dengan maut dengan 12 kali operasi untuk Kanker yang menyerang ibu Ainun. Dengan Doa yang selalu di panjatkan kepada Allah SWT, Pak Habibie terus memberikan yang terbaik untuk kesembuhan Ibu Ainun. Namun dengan ijin-Nya, Ibu Ainun akhirnya harus meninggalkan kekasih hatinya.
Saya menyadari sangat sulit menemukan seseorang yang menjadi pendamping hidup seperti sosok Ibu Ainun yang sangat menenangkan pasangannya, menjadi penyemangat, menjadi motivasi, menjadi sahabat, menjadi cinta sejati sampai akhir hayat, serta menjadi pendamping hidup yang bisa manunggal hati, cinta, dan perasaan.
Namun yakinlah, seseorang yang baik, pasti akan mendapatkan pasangan yang baik pula, maka perbaiki diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Buat rekan-rekan yang belum membaca buku ini, saya sangat merekomendasikan untuk di baca, karena buku ini bukan karangan fiktif, namun buku ini adalah kisah nyata bagaimana kisah cinta sejati antara dua orang insan yang sangat luar biasa, Beliau Bapak dan Ibu Habibie adalah Romeo and Julietnya Indonesia.
Selamat Membaca.