Bengkulu,
27 Oktober 2016.
Luar biasa judul artikel yang saya buat kali
ini, pasti banyak yang mengira ada yang salah dengan tulisan kali ini. Beberapa
waktu yang lalu saya menerima WA di Group, seketika terhenyak dan kaget dengan
sebuah kisah yang menarik bagi saya. Sehingga saya post kembali di artikel kali
ini.
Berikut kisah bagaimana seorang Pak Haji yang
merupakan Pengusaha Sholeh yang ingin hartanya dibawa sampai mati.
=======
Beberapa orang pengusaha muda yang
bersemangat mendatangi seorang pengusaha sholeh!
Assalamu'alaykum! Pak Haji:
“Ajarkan pada kami! “bagaimana caranya agar kami seperti pak Haji. Bisa tidak
cinta pada harta dan tidak sayang pada kekayaan..hingga seperti pak Haji,
bershodaqoh terasa ringan sekali.”
“Wah,” sahut pak Haji tertawa, “salah
alamat!”
“Lho?”...
“Lha iya. Kalian datang pada orang yang salah. Saya ini SANGAT MENCINTAI
HARTA SAYA. Saya ini sangat mencintai kekayaan saya.”
“Lho?”..
“Kok lho..? Sebab saking cinta dan
sayangnya saya pada harta, SAMPAI-SAMPAI SAYA TIDAK RELA MENINGGALKAN HARTA
SAYA DI DUNIA INI.
Saya itu TIDAK MAU BERPISAH dengan kekayaan saya.
Makanya sementara ini saya titip-titipkan
dulu :
TITIP
pada Masjid,
TITIP pada anak yatim,
TITIP pada madrasah,
TITIP pada pesantren,
TITIP pada pejuang fii sabilillah (GURUKU).
Alhamdulillah
ada yang berkenan dititipi, saya senang sekali. Alhamdulillah ada yang sudi diamanati,
saya bahagia sekali.
Pokoknya DI AKHIRAT NANTI MAU SAYA AMBIL
LAGI.
Saya
ingin kekayaan saya itu dapat saya nikmati berlipat-lipat di akhirat.”
"Siapa
bilang harta tidak dibawa mati..? Harta itu dibawa mati.. Caranya.. minta
tolong dibawakan oleh anak yatim..fakir miskin..dll".
=====
Cerita yang menarik bagi saya, karena kebanyakan orang berpikir bahwa
harta tidak dibawa mati, ngapain harus ngoyo kerja keras cari duit. Namun saya
berpikiran yang sama dengan Pak Haji si Pengusaha Sholeh. Di dalam Islam
sendiri menganjurkan kita untuk bekerja keras, “Bekerjalah untuk
duniamu seakan-akan engkau hidup selamanya. Beramallah untuk akhiratmu
seakan-akan engkau akan mati besok”.
Hal ini jelas dan penting untuk kita bekerja keras, memiliki
semangat yang tinggi untuk sukses dan tentunya di iringi dengan ibadah sebagai
hamba kepada Sang Khalik. Dengan menjadi pengusaha, kita bisa bermanfaat bagi
orang-orang disekitar kita, membuka lapangan pekerjaan, memiliki rejeki yang
cukup untuk banyak berbagi untuk sedekah, zakat, wakaf dan membantu keluarga
dan orang-orang yang membutuhkan. Dan dengan rejeki yang cukup kita bisa
berangkat Umroh dan Haji ke tanah suci tentunya.
Dan saya sependapat sekali bahwa pentingnya akan kerja keras dan
berwirausaha. Karena Sembilan dari 10 pintu rejeki itu adalah melalui
perniagaan. Dengan berwirausaha kita akan menjadi orang yang bermanfaat bagi
masyarakat, tidak hanya membantu Pemerintah dalam mengurangi pengganguran,
namun juga bisa meningkatkan kemampuan kita dalam berbagi kepada sesama.
Hayuk terus Semangat untuk menjadi entrepreneur yang bisa bermanfaat
bagi orang lain, perbanyak berbagi, karena kita tidak akan miskin karena
sedekah, malah Allah SWT akan melipatgandakan rejeki kita perkali-kali lipat.
Artikel mengenai pentingnya sedekah pernah saya tulis di link berikut: http://bambangpurnomohp.blogspot.com/2015/11/the-power-of-sedekah.html
Semoga kita diberikan keberkahan hidup untuk terus bisa bermanfaat bagi
orang lain. Terus Semangat, Terus berpikir positif, terus berkarya.
Salam
Bambang Purnomo