Thursday, February 2, 2017

Tips mahasiswa untuk mendapat IPK 4.0

Tips mahasiswa untuk mendapat IPK 4.0
Bengkulu,
3 Februari 2017.

Setelah mengikuti Training Writing Explanations for Non-technical Readers (WENTR) Batch 6 beberapa waktu lalu di Pekanbaru, banyak sekali ide tulisan yang saya catat dibuku agenda dan smartphone saya. Saya berusaha untuk meluangkan waktu untuk terus aktif menulis minimal satu hari satu artikel. Sebelum menulis, seperti teknik cepat menulis yang diajarkan pada Training tersebut, saya membuat poin-poin tulisan yang akan saya tulis, lalu saya kembangkan dari poin ide tulisan tersebut untuk menjadi sebuah artikel menarik untuk bisa saya share di halaman facebook ataupun blog pribadi saya.

Hari ini ada topik tulisan yang akan saya share dan mungkin bermanfaat bagi kamu yang masih berstatus mahasiswa dan ingin mendapatkan nilai yang bagus di kampus. Mau tidak mau, dan suka tidak suka saat ini, nilai IPK masih menjadi salah satu tolak ukur hasil studi mahasiswa di perguruan tinggi. Hal ini juga masih berlaku di hampir semua pendidikan negeri mulai dari SD, hingga SMA sederajat. Pendidikan kita masih melakukan peringkat ranking yang notabene sudah ditinggalkan oleh sistem pendidikan di negara lain.

Sistem pendidikan yang penuh persaingan ini, membuat anak didik sejak kecil telah terbiasa untuk saling berkompetisi untuk menjadi nomor satu, kita lupa akan pentingnya pendidikan akan nilai-nilai kerjasama, toleransi, saling menghargai dan apresiasi serta orientasi passion sang anak yang menjadi fokus orientasi pendidikan di negara lain yang menurut hemat saya sangat bagus. Hal ini mengakibatkan banyak sekali terjadi pada saat dewasa dengan pendidikan pola kompetisi ini, termotivasi untuk saling sikut untuk mendapatkan sesuatu, korupsi, saling jegal dan sebagainya yang tentunya berdampak tidak baik.

Alhamdulillah saat ini sudah mulai banyak sekolah-sekolah swasta yang tidak lagi memberlakukan sistem ranking, dan saat penilaian pun lebih kearah perbaikan sang anak untuk mejadi lebih baik. Semoga ini menjadi awal yang baik, agar sistem pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik lagi untuk mencetak generasi bangsa. Walaupun saya bukan seorang pendidik dan pengamat pendidikan, namun ini yang saya liat bisa menjadi perbaikan dalam pendidikan di Indonesia saat ini.

Nilai IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) saat ini masih menjadi acuan bagi banyak perusahaan untuk melakukan screening awal dalam proses recruitment karyawan baru. Walaupun menurut saya yang IPKnya tinggi belum tentu bisa berhasil dalam dunia pekerjaan dan professional, namun setidaknya bagi kamu yang saat ini berstatus mahasiswa bisa berjuang untuk mendapatkan nilai IPK terbaik. Walaupun kamu tidak ingin menjadi karyawan, dan ingin menjadi entrepreneur, setidaknya ada rasa yang bangga luar biasa bagi kita dan orang tua ketika bisa mendapatkan nilai IPK yang tinggi dan menjadi lulusan terbaik di kampus dimana kita menuntut ilmu.

Mahasiswa.
Di artikel kali ini, saya akan memberikan beberapa tips kepada kamu yang masih berstatus mahasiswa untuk bisa mendapatkan nilai yang bagus bahkan jika kamu bersungguh-sungguh bisa mendapatkan nilai IPK 4. Tips ini saya susun berdasarkan pengalaman pribadi, dan sharing dari istri saya yang juga sebagai seorang pendidik di salah satu perguruan tinggi di Bengkulu.

Tips mendapatkan IPK 4 menurut saya antaralain:

1.       Duduk paling depan.
Tips ini yang paling saya sukai pada saat zaman mahasiswa. Saya biasanya sebelum kelas dimulai, saya akan berusaha untuk datang paling awal danduduk paling depan, karena selain bisa fokus dan jelas untuk menerima setiap pelajaran yang diberikan oleh Bapak & Ibu Dosen, tips ini bisa menghindari kita untuk ngantuk atau usil di kelas, karena duduk posisi di depan, otomatis setiap gerak-gerik kita pasti terlihat oleh Dosen.

2.       Aktif di kelas.
Selain duduk paling depan, agar kita mudah dikenal oleh dosen, tips ini yang saya lakukan, yaitu aktif dikelas, sering bertanya jika tidak begitu mengerti terkait bahan pelajaran dari Dosen, atau mencoba menjawab pertanyaan dengan baik jika Dosen bertanya. Selain itu mencoba membantu Dosen jika beliau membutuhkan bantuan kita, misalnya instalasi Projector, laptop, atau sekedar menghapus papan tulis. Why not membantu dosen, hitung-hitung dapat pahala kan.

3.       Ramah dan Hormat dengan Dosen.
Jika kita bisa bersikap ramah dengan teman-teman kampus, kenapa kita tidak ramah dan hormat dengan dosen kita. Apalagi kebanyak dosen kita sudah berumur seperti orangtua kita. Jadi hormatilah ia seperti orangtuamu sendiri. Saya yakin, mahasiswa yang ramah dan hormat dengan dosennya sendiri, akan melekat pada dosen. Karena terkadang sistem penilaian itu tidak hanya di hasil ujian saja, terkadang ada beberapa nilai subjektivitas bagi Dosen dalam hak istimewanya dalam memberikan nilai kepada mahasiswa yang pintar dan ramah serta hormat dengan dirinya.

Proses Belajar Mengajar di Kampus.
4.       Mencatat poin-poin pelajaran dari Dosen.
Pada jaman kuliah dulu, saya terbiasa untuk mencatat poin-poin Dosen di kertas buram terlebih dahulu, baru pada saat sampai di Kos-kosan, saya menyalin kembali ke buku catatan dengan tulisan yang lebih rapi, untuk bisa memudahkan untuk mengingat pelajaran tersebut. Biasanya jika setelah menyimak, mencatat, dan mencatat kembali, maka pelajaran yang kita terima akan lebih kuat menempel di benak kita.

5.       Selalu mengerjakan tugas.
Yes, semua dosen atau guru sangat menyukai muridnya yang rajin membuat tugas. Nah sebisa mungkin jangan pernah lupa dna menyerahkan tugas kepada dosen tepat waktu.

6.       Sebisa mungkin jangan pernah Absen di kelas.
Setiap kampus biasanya memiliki kebijakan tersendiri untuk absensi, misalnya maksimal satu semester ada 4 absensi, jika lebih dari itu tidak bisa ikut ujian. Atau karena alasan lain seperti sakit atau mengikuti kegiatan yang telah mendapatkan ijin dari sang dosen. Nah sebagai mahasiswa, sebisa mungkin wajib bagi kita ketika tidak sakit parah atau berhalangan hadir, kita selalu berusaha hadir untuk setiap kelas sang dosen, dalam hal ini meminimalisasi Absensi.

7.       Persiapkan Ujian dengan baik.
Ada penyakit yang biasa dihinggapi oleh mahasiswa yaitu penyakit SKS (Sistem Kebut Semalam), biasanya para mahasiswa baru sibuk belajar ketika esok mau mengikuti ujian. Jika kamu mengikuti tips saya dengan mencatat di kertas buram, dan di rumah mencatat kembali di buku catatan yang rapi, itu sudah menjadi salah satu trik untuk mengingat bahan ajar dari dosen. Selain itu juga, biasanya saya biasakan sebelum keesokan hari ada jadwal suatu mata kuliah, malamnya akan saya sempatkan waktu untuk membaca topik kuliah esok hari atau mereview bahan kuliah sebelumnya.

8.       Aktif Organisasi.
Selain aktif di kelas, aktif organisasi menjadi sangat penting bagi mahasiswa untuk melatih bekerjasama dalam tim, kemampuan organisasi, kemampuan komunikasi, dan biasanya yang aktif di sebuah organisasi akan terbiasa untuk menghadap ke dosen, dekan, atau bahkan rektor, dan ini tentunya menjadi nilai lebih bagi kita karena kita akan mudah dikenal oleh dosen. Saat kuliah S1 dulu, saya aktif hampir di lebih dari 5 organisasi. Walaupun luar biasa padat sekali jadwal kuliah dan organisasi, namun ilmu yang didapat sangat bermanfaat hingga saat ini.

Kesimpulan.

The results may be varies, ya benar sekali, hasilnya tentunya bisa sangat bervariasi, apalagi ketika menemukan dosen yang killer, biasanya sangat sulit sekali. Namun Dosen menurut saya juga punya sisi humanis, klo sekiranya kita sebagai mahasiswa memang rajin, aktif, santun, tidak pernah absen, tugas lancar, saya yakin ada nilai plus tambahan yang akan kita terima untuk mendapatkan nilai terbaik.

Walau nilai IPK saya tidak mencapai 4.0, namun saya pernah beberapa kali merasakan mendapatkan IP 4.0 di beberapa semester akhir di S1 dan S2. Dan ingat bahwa nilai tidak semata-mata menjadi penentu bagi kamu untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang baik, namun tips di atas adalah salah satu strategi yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan nilai yang baik, dan tentunya juga harus upgrade diri kita untuk bisa berkomunikasi dengan baik, meningkatkan kemampuan Bahasa asing, kemampuan dalam mengoperasikan komputer, team work, dsb yang tentunya lebih penting untuk bisa bermanfaat saat karir professional setelah bekerja nanti.

Semoga tips sederhana ini bermanfaat, dan Selamat berjuang. Perjuangan itu tidak hanya dimulai pada saat kamu berstatus mahasiswa, setelah menyelasaikan kuliahpun itu merupakan starting awal untuk menghadapi the real journey untuk terjun ke masyarakat. Sukses dan terus berkarya.

Semangat Pagi,
Salam Hangat,


Bambang Purnomo.

No comments:

Post a Comment

hello guys