|
Temu Responden bersama Remaja Tampubolon yang diadakan
oleh Bank Indonesia Bengkulu. |
Curup dan Lubuk Linggau,
21 September 2016.
Pada hari
Selasa, bertempat di Hotel Santika Bengkulu, saya berkesempatan hadir dalam
kegiatan Temu Responden yang diadakan langsung oleh Bank Indonesia Bengkulu
dengan tema kegiatan Change for Breakthrough.
Kegiatan ini sebagai apresiasi kepada responden yang selama ini membantu Bank
Indonesia untuk pengumpulan data terkait kondisi perekonomian di Provinsi
Bengkulu, sebagai referensi bagi Bank Indonesia dan Pemerintah dalam mengambil
kebijakan.
Kegiatan ini
dibuka langsung oleh Bapak Bambang Himawan, Pimpinan Bank Indonesia Bengkulu,
dimana beliau juga pamit kepada para responden yang hadir, bahwa beliau akan
pindah tugas ke daerah lain setelah mengabdi hampir 2 tahun di Kota Bengkulu.
Beliau berharap dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan inspirasi kepada
para undangan yang hadir untuk melakukan perubahan untuk menjadi lebih baik dan
terus maju dalam membangun kota Bengkulu, karena dalam kegiatan ini sebagian
besar audience yang hadir merupakan
para pelaku usaha, ukm, dan beragam instansi terkait.
|
Pak Bambang Himawan, Pimpinan BI Bengkulu membuka
kegiatan ini. |
Sangat menarik
untuk mengikuti kegiatan ini, karena hadir dalam sebagai motivator dan
inspirator bagi audience yang hadir
yaitu Remaja Tampubolon, yang biasa di panggil Bang Jaja. Beliau berpengalaman
20 tahun di Industri Perbankan dimana beliau pernah bergabung dengan CIMB
Niaga, dan jabatan terakhir beliau di Bank Mandiri sebagai Senior Vice President, jabatan yang prestisius di Bank Plat Merah
di negeri ini.
|
Remaja Tampubolon yang sedang memberikan insight
dengan gayanya yang unik dan tidak membosankan. |
Pada saat
menduduki posisi yang strategis di Bank Mandiri, beliau memutuskan untuk resign dan mengikuti passionnya menjadi seorang penulis,
pembicara dan motivator untuk bisa bermanfaat bagi orang lain. Dan ini menarik
bagi saya, karena beliau berani mengambil keputusan untuk mengikuti passion sehingga bisa menjadi sosok yang
sukses. Hingga saat ini beliau telah menulis 5 buku yang menarik, dan dua buku
telah saya miliki, yaitu Batic (saya beli setelah seminar)
dan Sales
in You (saya dapatkan pada saat menjadi penanya dalam kegiatan ini).
Dan tentunya dapat tanda tangan dari sang penulis dan foto bareng. Cool Banget,
saya selalu sangat antusias dengan sosok yang selalu memberikan inspirasi dan
semangat positif untuk terus bergerak maju dan menggapai cita dan impian.
|
Mendapat Gratis Buku Sales in You karya
Remaja Tampubolon. |
Ada banyak hal
yang saya note dari kegiatan ini, dan
saya senang sekali bisa sharing di
tulisan ini untuk bisa memberikan inspirasi kepada kita semua, untuk terus
melakukan perubahan, terus bergerak maju, dalam menggapai kesuksesan. Nah,
untuk menggapai semua itu, hal penting yang harus dilakukan adalah perubahan,
dalam hal ini kita melakukan terobosan yang belum dilakukan sebelumnya, melalui
kreativitas dan inovasi yang kita lakukan.
|
Saya sedang bertanya pada Bang Jaja pada kegiatan ini. |
· 3 Simbol
orang kaya.
Bang Jaja
menjelaskan ada 3 simbol orang kaya yaitu:
1.
Penguasaan Atas Tanah (1800an).
2.
Menguasai Aset Industri (1900an).
3.
Menguasai Aset Informasi (2000an).
Jika kita liat
disini, penguasaan akan informasi menjadi sangat penting dan menjadi salah satu
simbol kekayaan saat ini, karena ketika kita bisa menguasai informasi, kita
bisa bergerak maju untuk melakukan perubahan. Misalnya ketika kita berjualan
dengan toko di pasar, dan ketika melakukan breakthrough
dengan menggunakan Internet Marketing
untuk melakukan pemasaran produknya, akan berdampak yang signifikan pada
bisnisnya. Saat ini hampir semua orang punya akses facebook, google, twitter
ataupun Instagram. Dengan optimalisasi internet
ini, akan meningkatkan arus informasi untuk menjual dengan cara tidak biasa,
dan tentunya peluang memperlebar bisnis bisa lebih lebar dengan pasar dunia
melalui internet marketing.
Contoh
lainnya, Mark Zuckerberg pendiri Facebook, menjadi milioner dunia dengan usaha
yang dibangunnya sejak dibangku kuliah, dengan menghubungkan orang diseluruh
dunia, dia menguasai aset informasi berupa database
pengguna Facebook Worldwide, dan bisa
dijual secara komersial untuk mendapatkan pundi-pundi keuntungan.
·
|
Suasana pada kegiatan yang Inspiratif ini. |
The World has changed.
Ketika kita
tidak berubah kita akan terlindas oleh perubahan, yang bertahan adalah yang
bisa beradaptasi dengan perubahan itu sendiri. Dan inilah saatnya bagi kita
sebagai pelaku usaha untuk berubah, dan waktunya Go digital, mengikuti arah perubahan digital, sehingga pola bisnis mengikuti perkembangan zaman,
sehingga Volume Bisnis yang kita jalankan tetap tumbuh dan semakin membesar. Karena alasan terpenting mengapa kita harus
berubah adalah “Berubah atau Tertinggal”.
·
Ada 4 hal
yang sulit berubah.
“People don’t resist change, they resist being
changed”.
4 mental
blocking yang akan menghambat untuk kita berubah yaitu:
1.
Anger (Rasa
Amarah).
2.
Fear
(Rasa Takut).
3.
Living in
The Past (Hidup di Masa Lalu).
4.
Comfort
Zone (Berada di Zona Nyaman).
Yang menarik
untuk saya bahas di bagian mental blocking
ini adalah aspek ke empat Comfort Zone atau
kondisi dimana kita merasa nyaman, dan cenderung reluctant atau enggan untuk beranjak dari posisi kita saat ini.
Contoh sederhananya adalah ketika kita berada di zona nyaman sebagai karyawan
disuatu perusahaan, dengan beragam gaji, tunjangan, bonus dan
fasilitas-fasilitas lainnya membuat kita enggan untuk melakukan sesuai yang “baru”.
Kita cenderung
berpikir bahwa kondisi saat inilah yang terbaik, walaupun sebenarnya apa yang
anda lakukan pada saat ini di pekerjaan anda, tidak anda nikmati sama sekali.
Dan inilah yang mengakibatkan kita terlena untuk terus “menikmati” posisi kita
sebagai karyawan. Padahal ketika kita berani beranjak dari “kursi” saat ini
menuju posisi sebagai seorang entrepreneur
dengan segala kemampuan, pengalaman, latarbelakang pendidikan, dan keahlian
lainnya yang kita miliki, dengan diikuti passion,
anda bisa lebih berhasil dan sukses daripada anda hanya melakukan rutinitas sebagai
seorang karyawan.
Pada saat
seminar, ada seorang ibu yang bertanya kepada Sang Inspirator, ibu ini bertanya
bahwa beliau dulunya pernah bekerja selama 6 tahun sebagai karyawan di salah
satu Bank Plat merah di Kota Bengkulu. Karena tidak sesuai dengan kata hatinya,
beliau resign dan fokus pada usaha
membuat mainan anak-anak. Namun apa yang terjadi, banyak sekali orang-orang
mulai dari tetangga, bahkan keluarga yang meyayangkan keputusan beliau untuk
berdiri sendiri mandiri untuk memulai usaha. Hal ini menandakan bahwa stereotype dimasyarakat kita yang
memandang bahwa seorang lebih keren dan “berduit” ketika bekerja disebuah
perusahaan bonafide, ataupun instansi pemerintah.
Namun yang
saya sukai dari jawaban Bang Jaja kepada Ibu ini adalah dalam hidup yang
terpenting adalah ikuti passion anda,
seperti apa yang dilaluinya dahulu ketika memutuskan untuk resign dari Bank Mandiri dengan jabatan yang prestisius, banyak
yang memandang apa yang dilakukannya adalah salah, namun akhirnya orang melihat
bahwa apa yang dilakukannya benar, dan sesuai dengan apa yang dia cita
cintakan.
·
3 Pilar
utama dalam melakukan perubahan bagi pelaku usaha.
Ada 3 pilar
utama menurut Bang Jaja dalam melakukan perubahan bagi kami selaku pelaku usaha
yaitu:
1. Produk yang excellent.
Kreatif dan inovatif dalam membuat suatu produk yang differentiate dengan produk pesaing, dan memiliki value for money (competitiveness).
2. Prosesnya excellent.
Simple is Beautiful
3. Peoplenya excellent.
Memperbaiki orang-orang yang menjadi bagian dalam organisasi kita,
seperti melakukan training untuk
lebih sopan dan ramah kepada pelanggan, kemampuan melayani yang baik, yang
berujung pada Superior Interaction.
·
3 Budaya
perusahaan yang unggul.
Untuk bisa
bersaing dalam kompetisi yang semakin ketat saat ini, ada beberapa hal yang
harus di improve secara fokus dan
konsisten untuk menjadikan usaha atau perusahaan kita menjadi unggul,
diantaranya:
1.
Unggul secara operasional.
2.
Unggul dalam pelayanan.
3.
Unggul dalam penjualan.
Mengapa aspek
penjualan dalam hal ini menjadi sangat penting, karena walaupun operasional
sangat bagus, pelayanannya sangat bagus, namun penjualannya tidak bagus,
berarti harus ada yang diperbaiki, karena satu sama lain saling menunjang, dan
pendapatan dari penjualan yang tinggi akan mendukung lancarnya bisnis
perusahaan tersebut. So, ayo jualan
!!!.
·
Kebiasaan
Orang Gila.
Menurut Bang
Jaja, beliau menjelaskan beberapa contoh yang bisa kita pelajari dan tiru dari
sosok-sosok “Gila” sebagai berikut:
·
Christopher
Columbus
Seorang
Columbus dikira gila oleh orang-orang, karena beliau ingin membuktikan bahwa
bumi itu bulat, dan bersikeras untuk keliling dunia melintasi samudera. Dan apa
yang terjadi, hipotesa Columbus benar adanya, bahwa Bumi itu bulat.
·
Thomas
Alva Edison.
Tohas Alva
Edison harus melakukan rangkaian percobaan, dan kegagalan hingga ribuan kali,
namun akhirnya beliau bisa menemukan Lampu Pijar yang hingga kini bisa kita
nikmati. Namun seandainya di pertengahan percobaan beliau berhenti mencoba, dan
mencoba lagi, maka mungkin saat ini kita masih dalam zaman kegelapan.
Dari dua sosok
ini, bisa kita simpulkan GILA adalah G – gali, I – ilmu, L – langsung, A – action. Yang terpenting adalah:
1.
Embrace
the change (mengantisipasi perubahan).
2.
Berubah terlebih dahulu dari diri sendiri.
3.
Selalu hasilkan yang berbeda.
Seth Godin,
seorang pakar marketing dunia, mengatakan bahwa “Don’t find your customers, but find product for your customers”.
Disini jelas
bahwa kita dituntut untuk terus berusaha dan jangan pernah berhenti untuk
melakukan yang baru, terus maksimalkan kesempatan dan peluang yang ada untuk
kita terus bergerak maju menuju kesuksesan.
·
Beberapa
tipe orang yang beruntung.
Ada beberapa
hal yang membuat orang beruntung atau sukses diantaranya adalah:
1.
Selalu memaksimalkan kesempatan.
2.
Melihat segala sesuatu dalam kaca mata pandang
yang positif.
3.
Memaknai intuisi dalam mengambil keputusan.
4.
Selalu memiliki pengharapan untuk masa yang akan
datang.
Dengan
melakukan sinergi dan kolaborasi, maka usaha kita akan maksimal, dan terus
berkembang untuk menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat saat ini.
“Berhasil adalah sukses untuk membuat orang
lain menjadi sukses”.
Penutup, Bang
Jaja menyatakan sesuatu yang menarik menurut saya yaitu, “Semua kita akan
menjadi wiraswasta, jangan menunggu umur 55 tahun setelah pensiun untuk membuka
usaha, kenapa tidak saat ini pada saat umur kita masih muda, yang notabene masih punya energi yang besar,
semangat, angan, cita-cita, networking
dan antusias untuk bergerak maju?. Jawabannya, kita jawab masing-masing dalam
diri kita.
|
Foto Bersama Remaja Tampubolon. Salam Sukses Mulia. |
Dari kegiatan
ini banyak sekali yang bisa saya peroleh untuk saya pelajari dalam kehidupan
ini. Beberapa aspek poin pentingnya antaralain:
1.
Keluarga adalah pilihan utama dalam hidup.
2.
Memiliki Visi dan Misi Hidup untuk masa yang
akan datang.
3. Hidup itu soal pilihan, mau jadi apa kita di
masa yang akan datang itu kita yang tentukan. Success is our right,
jadi mulai saat ini lakukan segala sesuatu dengan semangat yang tinggi untuk
memberikan yang terbaik.
4.
Passion dengan apa yang kita lakukan.
5.
Selalu Fokus dan Konsisten untuk setiap apa yang
kita lakukan.
6. Selalu berpikir positif untuk semua yang kita
hadapi, sehingga kita bisa mengambil setiap peluang yang ada didepan mata kita.
7. Tekun, Ulet, memiliki eagerness to growth yang tinggi harus kita miliki, untuk menggapai
segala cita dan impian yang kita ingin gapai.
8. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bisa
bermanfaat bagi orang lain, menjadi seorang entrepreneur penting, apalagi saat
ini jumlah masyarakat kurang mampu di Indonesia mencapai 30 Juta jiwa. Jika
seandainya para pemuda memiliki jiwa entrepreneurship yang tinggi, maka kita
bisa membantu secara nyata untuk membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.
9. Tetap hidup sederhana walaupun kita berada
dipuncak kesuksesan.
10. Perbanyak
Zakat dan Sedekah untuk berbagi kepada sesama. Karena kita tidak akan miskin
karena banyak berbagi, coba kita liat Bill Gates dengan kekayaan yang luar
biasa beliau dan istrinya menjadi sosok philanthropy
untuk bisa berbagi dengan masyarakat dunia yang membutuhkan uluran bantuan.
"Mulai saat ini, mulai dari diri sendiri,
lakukan perubahan, untuk menjadi yang terbaik, Change for Breakthrough”.
Semoga bermanfaat, Sukses dan Sehat selalu untuk kita semua.
Salam Hangat,
Bambang Purnomo