Friday, January 13, 2017

Disruptive Era – Dulu Raksasa Kini Nestapa.

Disruptive Innovation
Bengkulu,
13 Januari 2017.

“Bisnis elektrik, digital, dan piranti media social berkembang amat pesat, mereka yang tidak inovatif dalam mengikuti selera pasar, akan cepat memudar dan dilupakan oleh penggunanya”.

Tulisan diatas saya kutip dari website detik.com yang membahas mengenai era disruptif dimana banyak sekali perusahaan yang menghilang karena tidak lagi bisa bersaing dengan para pendatang baru di industrinya. Saya mengikuti perkembangan mengenai Era Disruptif ini beberapa tahun terakhir, dimana banyak sekali bisnis konvensional yang hancur berantakan dengan datangnya era digital.

Muncul konglomerasi-konglomerasi baru dengan optimalisasi teknologi dan digital seperti bisnis e-commerce, economic sharing seperti GO-JEK, Grab, Uber, dll serta bisnis Dot.Com dan Hardware yang memberikan experience lebih, low cost, efficient, serta make people easy to connected yang terus tumbuh dan berkembang mengalahkan bisnis konvensional.

So what is Disruptive Innovation?.
Inovasi disruptif (disruptive innovation) adalah inovasi yang membantu menciptakan pasar baru, mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada, dan pada akhirnya menggantikan teknologi terdahulu tersebut. Inovasi disruptif mengembangkan suatu produk atau layanan dengan cara yang tak diduga pasar, umumnya dengan menciptakan jenis konsumen berbeda pada pasar yang baru dan menurunkan harga pada pasar yang lama. (Sources: https://id.wikipedia.org/wiki/Inovasi_disruptif)

Pada disruptive era ini, banyak sekali gangguan dengan banyaknya perubahan. Bisnis penerbitan terganggu dengan adanya desktop publishing, bisnis Koran Cetak digantikan dengan Digital News, Industri kamera film terganggu dengan adanya inovasi kamera digital. Bisnis tradisional pun terganggu dengan pemanfaatan kemudahan online dan era digital pada saat ini. Banyak sekali perusahaan yang “terganggu” kemudian musnah, serta ada pula yang terganggu namun beradaptasi, berubah dan pada akhirnya tetap eksis.

Dulu Raksasa, Kini Nestapa.
Berikut contoh dari Inovasi Disruptif (disruptif innovation) dan Pasar Terganggu oleh Inovasi (market disrupted by innovation) adalah:

1.       Ensiklopedia cetak, pasar terganggu oleh inovasi Wikipedia
2.       Telegrafi, pasar terganggu oleh inovasi Telepon
3.       Mainframes, pasar terganggu oleh inovasi Minicomputers
4.       Minicomputers, pasar terganggu oleh inovasi Komputer Pribadi (PC)
5.       Floppy Disk, pasar terganggu oleh inovasi CD dan USB
6.       CRT, pasar terganggu oleh inovasi LCD
7.       Logam & Kayu, pasar terganggu oleh inovasi Plastik
8.       Radiografi (Pencitraan X-Ray), pasar terganggu oleh inovasi Ultrasound (USG)
9.       CD & DVD, pasar terganggu oleh inovasi Digital Media (i-Tunes, Amazone, dll)
10.   Kamera Film, pasar terganggu oleh inovasi Kamera Digital
11.   Cetak Offset, pasar terganggu oleh inovasi Printer Komputer
12.   Penerbitan Tradisional, pasar terganggu oleh inovasi Desktop Publishing (PC)
13.   Kuda & Kereta Api, pasar terganggu oleh inovasi Mobil.

NOKIA, ya NOKIA, pada saat zaman kuliah di tahun 2000an, sudah paling hits dan gaul klo megang NOKIA seri 8250 atau 3310. Dan Handphone sejuta umat ini dengan sekejap digantikan oleh Smartphone dari pabrikan Samsung ataupun Apple, dimana pabrikan ini bisa memenuhi kebutuhan, experiences dan ekspektasi pasar terhadap kebutuhan mobile masyarakat Global.

Contoh lainnya yang terakhir adalah Sharp yang merupakan salah satu raksasa elektronik dari Jepang di masa lalu. Namun dengan persaingan yang begitu ketat dari perusahaan Elektronik asal China dan Korea Selatan membuat kondisi keuangan Sharp semakin memburuk. Tahun 2016, Pemerintah Jepang mensupport Modal agar Sharp tetap berjalan dengan dana sebesar USD 2 Miliar. Namun bisnis Sharp tidak kunjung membaik.

Dari Business Story diatas, kita bisa banyak sekali belajar bahwa tidak selamanya dulu yang besar bahkan raksasa bisa terus bertahan. Saat ini, bukan yang besar mengalahkan yang kecil, namun yang cepat mengalahkan yang lambat. Kita tidak akan pernah tau apa yang terjadi pada saat yang akan datang, karena sesuatu yang pasti ada pada perubahan itu sendiri.

Yang terpenting adalah kita terus mau berubah, beradaptasi, belajar untuk bisa terus eksis kedepannya, kalo tidak mau digilas zaman.

Semangat Pagi, dan Terus Berkarya.

Salam

Bambang Purnomo

No comments:

Post a Comment

hello guys