Thursday, August 20, 2015

Learning about Community Marketing


Bengkulu,
20 Agustus 2015.

Hari ini saya sempatkan waktu untuk belajar Modul mengenai Community Marketing melalui Digital Learning di Web. Materinya sangat menarik, karena dalam modul kali ini menjelaskan secara mendetail terkait pendekatan akuisisi komunitas dan pemahaman apa itu Community Marketing. Hal ini menjadi sangat penting bagi seorang marketer untuk memenangkan pasar dari segmentasi komunitas.

Community Marketing di definisikan sebagai pendekatan untuk membangun interaksi, intimasi, integritas dan impact dengan komunitas yang akan secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi kinerja bisnis atau dalam hal ini pemasaran. Mengapa Community Marketing itu menjadi penting hal ini berdasarkan hasil riset Nielson pada tahun 2007, yang memperlihatkan bahwa rekomendasi dari pelanggan lain memberikan pengaruh paling besar sebesar 70% dibandingkan komunikasi melalui Iklan di radio, majalah, koran ataupun Website. Bahkan di penelitian lain yang dilakukan oleh Gartner Research dengan tingkat kepastian 80% disimpulkan bahwa hanya 18% dari Iklan TV yang menghasilkan Positif ROI, dalam artian menghasilkan Revenue atau mendatangkan New Sales.



Hal ini sejalan dengan Pendapat dari Philip Kotler dan Gary Armstrong (1996) yang menyatakan bahwa keputusan pembelian konsumen sangat di pengaruhi oleh beberapa Faktor seperti Kebudayaan, Sosial, Pribadi, dan Psikologis dari Pembeli. Dan Referensi atau rekomendasi dari pelanggan lain, teman, saudara dan keluarga yang masuk dalam Faktor Sosial memberikan kontribusi yang tinggi untuk mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan pembelian suatu produk.



Sedangkan Pengertian dari Komunitas sendiri berdasarkan modul ini adalah wadah, organisasi atau tempat dimana pelanggan atau calon pelanggan bernaung, berkumpul dan beraktivitas secara rutin. Melakukan market engagement terhadap pasar komunitas tidak hanya bermanfaat untuk pengembangan sustainable growth bisnis kedepannya, pengembangan merek ataupun loyalitas pelanggan, namun sebagai informasi dan penelitian berharga bagi sebuah produk untuk berbagai kepentingan. Seperti testing the water untuk produk baru di segmen youth misalnya, apakah bisa diterima pasar atau tidak.

Menurut Wenger (2002), Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran dan sejumlah kondisi lain yang serupa.


Pendekatan akuisisi pasar komunitas disini, tidak hanya melakukan akuisisi di pasar komunitas yang besar seperti pelajar dan mahasiswa, namun komunitas - komunitas lain dengan pendekatan kesamaan Hobi (Komunitas Motor Gede, Honda Tiger), Sosial (Komunitas RT, Organisasi Kesukuan, Komunitas Keagamaan), Olahraga (Futsal), Profesi (IDGI, IDI, APINDO), Lifestyle,  Business dan pengguna layanan tertentu. Dan masing-masing komunitas memiliki potensinya sendiri-sendiri.


Caption: Komunitas HDCI adalah salah satu komunitas dengan pendekatan kesamaan Hobi.

Dari Modul ini menjelaskan bahwa pendekatan komunitas berfungsi untuk membantu perusahaan dalam melakukan:
  1. Perbaikan Pelayanan.
  2. Pengembangan Produk.
  3. Evaluasi Efektifitas Komunikasi.
  4. Word of Mouth.
Yang menarik bagi saya disini adalah Word of Mouth (WOM), karena inilah hal utama dari ke semua tujuan engagement di Pasar Komunitas ini. Kekuatan orang merekomendasi produk jasa dan layanan kita ke orang lain, akan berdampak luar biasa, seperti yang penelitian yang dilakukan oleh Nielsen dan Gartner Research tersebut. WOM ini ibarat Iklan dari mulut ke mulut yang efektif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi dari mulut ke mulut merupakan suatu cara promosi personal yang paling ampuh untuk mempengaruhi konsumen dalam memasarkan suatu barang atau jasa. Mengapa demikian? Karena dalam promosi ini terdapat rekomendasi dari kerabat dekat yang dijadikan sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya ditengah banjirnya iklan dikalangan konsumen. 

Mengutip dari apa yang pernah disampaikan oleh Bernhard Sumbayak – Founder dari Vibiz Consulting Group, WOM adalah promosi yang sangat ampuh karena di dalamnya mengandung “third party endorsement” atau pengakuan yang murni dari pihak ketiga, yang dianggap sebagai suatu informasi yang benar dan tanpa embel-embel pesan sponsor karena disampaikan oleh kerabat yang tidak berorientasi pada uang atau insentive tertentu.

Inilah yang diharapkan oleh perusahaan ketika melakukan akuisisi atau engagement ke pasar komunitas, pelanggan dari komunitas tersebut melakukan Advokasi kepada "calon pelanggan" lain, sehingga sumber "terpercaya" bagi mereka untuk melakukan pengambilan keputusan dalam membeli suatu produk jasa layanan kita.


Pembelajaran kali ini sangat menarik sekali dan alhamdulillah menyelesaikan Digital Learning sore ini dengan Score Post-Test sebesar 80 (Memuaskan). Semangat !!!...


#Learning is never ending process.

No comments:

Post a Comment

hello guys